Pengiriman itu juga diblokir karena Australia tidak dianggap sebagai negara yang rentan dalam konteks pandemi, dan karena jumlah dosis yang tinggi yang diminta.
Uni Eropa memblokir ekspor vaksin AstraZeneca ke Australia setelah produsen obat gagal memenuhi janji pengirimannya ke blok tersebut.
India mengerem ekspor vaksin karena negara berpenduduk 1,3 miliar itu mengalami gelombang kasus baru yang telah mendorong sistem perawatan kesehatan ke titik puncak.
Sebagian besar dari 8 juta dosis vaksin tunggal Johnson & Johnson akan dikirim ke negara-negara Asia-Pasifik.
Sebanyak 87 juta dosis telah disalurkan melalui skema COVAX yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia ke negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah.